Mengenai Saya

Senin, 21 Juni 2010

ANAK DAN TEMAN (PEER)

Pengaruh teman sebaya sangat besarnya, jenis pertemanan antarsebaya di kalangan anak-anak itu bagi kehidupan masa dewasanya di kemudian hari. pengaruh sosial dan kehidupan masa kanak-kanak tanpa teman sering dikaitkan dengan berbagai permasalahan dalam masa dewasa, dan, kebalikannya, keberhasilan hubungan pertemanan antarsebaya pada masa kanak-kanak sering dikaitkan dengan masa dewasa yang lebih berhasil. Pada artikel ini akan dikemukakan sejumlah hasil penelitian yang mengungkap konsekuensi dari buruknya hubungan teman sebaya dan hasil berbagai penelitian yang mengungkap seberapa besar kontribusi hubungan teman sebaya bagi perkembangan kompetensi sosial anak.

Status Sebaya

Anak mana yang cenderung lebih popular di antara sebaya mereka dan yang mana yang tidak disukai? Ahli perkembangan menjawab pertanyaan ini dan pertanyaan yang sama dengan cara meneliti status sosiometrik, suatu istilah yang menjelaskan sejauh mana anak disukai atau tidak oleh kelompok sebaya mereka (Cillessen&Mayeux dkk dalam Santrock, 2007). Status sosiometrik biasanya diukur dengan meminta anak-anak mengukur sejauh mana mereka menyukai atau tidak menyukai masing-masing teman sekelas mereka. Status sosiometrik juga bisa diukur dengan meminta anak-anak menominasikan anak yang paling mereka sukai dan anak yang paling tidak mereka sukai

 berikut beberapa kegunaan atau fungsi dari pertemana


1. Persahabatan (companionship), dengan pertemanan anak-anak menemukan seorang mitra yang familiar, seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dalam aktivitas kolaboratif.

2. Stimulasi. Dengan pertemanan, anak-anak mendapatkan informasi yang menarik, kesenangan, dan hiburan.

3. Dukungan fisik. Dalam pertemanan, terdapat sumber daya dan bantuan.
4. Dukungan ego. Dalam pertemanan, terdapat harapan akan dukungan, semangat, dan umpan balik yang membantu anak-anak memelihara kesan diri mereka sendiri sebagai individu yang kompeten, menarik, dan pantas ditemani.

5. Perbandingan sosial. Pertemanan menyediakan informasi tentang posisi anak-anak terhadap orang lain dan apakah anak-anak tersebut berlaku baik.


6. Keintiman atau afeksi. Dalam pertemanan, anak-anak mengalami hubungan yang hangat, dekat, dan saling mempercayai dengan individu lain, yaitu hubungan yang melibatkan keterbukaan diri


Tahap perkembangan hubungan sebaya pada masa kanak-kanak

1. Usia 3 – 12 tahun : anak lebih suka menghabiskan waktu dengan teman bermain sejenis kelamin



2. Masuk SD : anak bermain, berkelompok & membina persahabatan


3. Gender mempengaruhi komposisi, ukuran dan interaksi di dalamnya: anak perempuan berkelompok
 2 – 3orang banyak terlibat percakapan kolaboratif, anak laki-laki berkelompok lebih banyak bermain permainan kasar, kompetitif, mengambil resiko

Peer problem atau Kesulitan dalam hubungan, bullies adalah perilaku verbal dan fisik yang dimaksudkan untuk menganggu seseorang yang lebih lemah. Yang paling sering terjadi adalah seseorang diejek tentang tampang atau cara bicara. dua masalah merupakan  beberapa jenis permasalahan penyesuaian sosial yang dapat mengganggu kemajuan anak dalam sekolah. sebagai orangtua, sebaiknya selalu melakukan pengawasan terhadap hubungan sosial atau pemilihan teman anak baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan tempat bermain anak, orang tua yang baik juga harus Melatih anak cara bersosialisasi,Mengatur kehidupan anak & kesempatan berinteraksi,Keputusan gaya hidup dasar orangtua.












PERKEMBANGAN IDENTITAS

pengertian identitas diri

Identitas diri adalah pengorganisasian atau pengaturan dorongan-dorongan, kemampuan-kemampuan dan keyakinan-keyakinan ke dalam citra diri secara konsisten yang meliputi kemampuan memilih dan mengambil keputusan baik menyangkut pekerjaan, orientasi seksual dan filsafat hidup (Marcia dalam Yusuf, 2000).

teori perkembangan identitas Ericson memiliki 4 status identitas, antara lain:


1. Identity diffusion dimana individu belum mengalami krisis ndan belum membuat komitmen.

2. Identity foreclosure dimana individu yang sudah membuat komitmen, tetapi belum mengalami krisis.


3. Identity moratorium dimana individu yang tengah berada pada masa krisis tetapi belum memiliki komitmen.


4. Identity achievement dimana individu yang sudah melalui krisis dan sudah sampai pada sebuah komitmen.


Konteks sosial memiliki peran yang penting dalam identitas karena konteks sosial dipengaruhi oleh peran keluarga, budaya dan etnis, serta gender terhadap perkembangan identitas.


menurut (Dariyo 2004) ada 9 karakteristik yang diharapka dalam sebuah identitas diri

1.Konsep Diri: Gambaran diri tentang aspek fisiologis maupun psikologis yang berpengaruh pada perilaku individu dalam penyesuaian diri dengan orang lain.

2. Ealiuasi diri: Penerimaan terhadap kekurangan yang ada pada diri individu, berarti ia memiliki kemampuan untuk menilai dan mengevaluasi potensi dirinya sendiri

3. harga diri: Sejauh mana individu dapat menghargai diri sebagai seorang pribadi yang memiliki kemandirian, kemauan, kehendak, dan kebebasan dalam menentukan perilaku dalam hidupnya.

4. Efikasi Diri: Kemampuan untuk menyadari, menerima dan mempertanggungjawabkan semua potensi, ketrampilan atau keahlian secara tepat.

5. Kepercayaan Diri: Keyakinan terhadap diri sendiri bahwa ia memiliki kemampuan dan kelemahan, dan dengan kemampuan tersebut ia merasa optimis dan yakin akan mampu menghadapi masalahnya dengan baik.

6. Tanggung Jawab: Rasa tanggung jawab terhadap apa yang menjadi hak dan kewajibannya.

7. Komitmen : Tekad atau dorongan internal yang kuat untuk melaksanakan suatu janji, ketepatan hati yang telah disepakati sebelumnya, sampai benar-benar selesai dengan baik.

8. Ketekunan : Adanya etos kerja yang pantang menyerah sebelum segala sesuatunya selesai. Ketekunan tidak mengenal putus asa, dalam arti bahwa apa yang dilakukannya selalu berorientasi ke masa depan.

9. Kemandirian : Sifat yang tidak bergantung pada orang lain. Individu akan berusaha menyelesaikan masalah dalam hidupnya sendiri. Semua karakteritik tersebut tidak dapat dipisah-pisah antara satu dengan yang lainnya


*Pada Masa Kanak-Kanak pertenganhan dan Akhir. Evaluasi diri anak menjadi lebih kompleks selama masa kanak-kanak madya dan akhir. 5 perubahan penting yang menjadi karakteristik bertambahnya kompleksitas ini adalah:


1. Karakteristik Internal. Pada masa kanak-kanak madya dan akhir, anak mulai beralih menggunakan karakteristik internal dalam mendefinisikan dari mereka. Mereka mulai menyadari adanya perbedaan keadaan di dalam dan di luar, dan mereka juga akan lebih mungkin dibandingkan anak yang lebih kecil memasukkan keadaan diri yang subyektif ke dalam definisi mereka tentang diri. Seperti contoh anak berumur 7 tahun akan mengatakan ”aku cukup pintar dari mereka” dan anak yang berumur 10 tahun akan berkata ”aku tidak akan merasa takut dan khawatir lagi, dulu aku sering merasa cemas”.

2. Deskripsi sosial. Pada masa ini anak mulai memasukkan aspek sosial, seperti kelompok sosial tertentu, dalam gambaran diri mereka (Harter dkk dalam Santrock, 2007). Contohnya seperti, anak lebih suka mendeskripsikan diri mereka menjadi anggota Pramuka.

3. Perbandingan sosial. Pada karakteristik ini mencakup peningkatan referensi perbandingan sosial. Pada titik perkembangan ini, anak akan lebih mungkin membedakan diri mereka dari orang lain dengan menggunakan istilah yang komparatif dan tidak absolut. Contohnya, seorang anak mendeskripsikan apa yang bisa mereka lakukan dibandingkan anak lain.

4. Real self dan ideal self. Anak mulai dapat membedakan antar real self dan ideal self mereka yang mencakup kemampuan untuk membedakan kompetensi mereka yang sebenarnya dengan apa yang ingin mereka capai dan mereka anggap penting.

5. Realistik. Evaluasi diri anak pada tahap ini menjadi lebih realistis. Hal ini mungkin terjadi karena peningkatan perbandingan sosial dan pengambilan persepsi

Dalam pembentukan identitas sosial,pola asuh,teman sebaya, dan media dapat mempengaruhi perkembangan identitas anak.

Sabtu, 12 Juni 2010

PERKEMBAGAN GENDER

jenis kelamin Vs Gender


taukah ANDA perbedaan jenis kelamin dan Gender  ????????? mUnqin sebagian dari anda kurang mengerti tentang perbedaannya.
monggo baca blog saya....



   Apakah jenis kelamin itu? 
Jenis Kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi biologi laki-laki dan perempuan yang menentukan perbedaan peran mereka dalam menyelenggarakan upaya meneruskan garis keturunan. Perbedaan ini terjadi karena mereka memiliki alat-alat untuk meneruskan keturunan yang berbeda, yang disebut alat reproduksi. Alat reproduksi laki-laki dan perempuan hanya dapat berfungsi kalau dipadukan. Artinya alat reproduksi perempuan tidak bisa bekerja sendiri. Alat reproduksi laki-laki juga tidak bisa bekerja sendiri.

•Alat reproduksi perempuan, yaitu: vagina, kandung telur, rahim, beserta fungsi hormon yang antara lain membantu mengeluarkan air susu ibu(ASI)


•Alat reproduksi laki-laki yaitu penis, zakar, sperma, dan fungsi-fungsi hormon laki-laki yang melengkapi.

    jenis kelamin yang dalam bahasa inggris dikenal dengan SEX merupakan Faktor biologis yang dimiliki sejak lahir dan tidak dapat dirubah, jenis kelamin juga merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual, yang pada manusia dikenal menjadi laki-laki dan perempuan. dimana perempuan memiliki  Hormon Estrogen/Progesteron. dan kromosom berupa XX. sedangkan laki-laki memiliki , hormon Endrogen / Testosteron, dan kromosom XY.

Apa yang dimaksud dengan gender??????
 
Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat. Misal:


•Perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga, sedang laki-laki dianggap tidak pantas


•Tugas utama laki-laki mengelola kebun, tugas perempuan ‘hanya membantu’


•Kegiatan PKK dan program kesehatan keluarga, lebih pantas oleh perempuan. 
 
Kalau kita membicarakan masalah gender bukan berarti kita berbicara jenis kelmin, tertentu saja, karena memang gender tidak identik dengan jenis kelamin. GEnder merupakan konstruksi dari sosial yang tidak dimiliki sejak lahir dan dapat dirubah.

Gender & media

*Media berupa televisi, cetak (buku cerita anak-anak, berita koran,dll)



*Laki-laki digambarkan lebih kompeten, sebagai pekerja, status lebih tinggi & keragaman pekerjaan lebih banyak


*Perempuan digambarkan lebih tidak kompeten, sebagai ibu rumah tangga, romantis, lebih memperhatikan penampilan, kencan, belanja

Gender dalam sekolah

Banyak yang tidak menyadari bias gender di sekolah

Beberapa hal yang diperhitungkan dalam bias gender di sekolah :


*Kepatuhan, mengikuti aturan, rapi & teratur.


*Mayoritas guru SD adalah perempuan.

*&Anak laki-laki lebih mungkin mengalami kesulitan belajar & perilaku bermasalah daripada anak perempuan.


*Anak laki-laki lebih mungkin mendapatkan nilai renah & tidak naik kelas.

Pengaruh teman sebaya

*Bermain dalam “sekolah gender”



*Anak perempuan “tomboy” biasanya bisa mengikuti aktivitas kelompok anak laki-laki tanpa kehilangan statusnya di kelompok anak perempuan, namun anak laki-laki biasanya tidak.


*Tuntunan untuk beridentitas gender sesuai jenis kelamin semakin meningkat pada usia remaja
  
    Jenis kelamin dikaitkan pula dengan aspek gender, karena terjadi diferensiasi peran sosial yang dilekatkan pada masing-masing jenis kelamin. Pada masyarakat yang mengenal "machoisme", umpamanya, seorang laki-laki diharuskan berperan secara maskulin ("jantan" dalam bahasa sehari-hari) dan perempuan berperan secara feminin. Sebagai contoh, tidak ada tempat bagi seorang laki-laki yang sehari-harinya mencuci piring/pakaian karena peran ini dianggap dalam masyarakat itu sebagai peran yang harus dilakukan perempuan (peran feminin).

Klasifikasi peran gender

* Androgini lebih pada karakteristik feminin & maskulin dalam 1 individu

* Individu androgini lebih fleksibel, sehat mental & kompeten daripada individu maskulin atau feminin

* Androgini lebih mudah diajarkan sebelum anak masuk SMP.








Jumat, 11 Juni 2010

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK

((((PERKEMBANGAN EMOSI ANAK)))))




Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata EMOSI???????????????
bagi sebagian orang, yang mendengar kata ini, akan membayangkan sebuah ekspri marah, memberontak, ataupun perilaku agresi.
padahal


Emosi adalah Suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan / pikiran yang di tandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang. perkembangan emosi  merupakan dasar perkembangan kemampuan koginitif, sosial, emosional, bahasa, keterampilan dan konsep dirinya di kemudian hari. emosi merupakan perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya.




BEBERAPA JENIS EMOSI
1. Marah: Marah merupakan emosi yang dikeluarkan oleh Kan-hati. Karena Kan-hati menguasai Su Sie-lancar (berfungsi sebagai pelancar), maka marah yang berlebihan mengakibatkan Chi dari Kan-hati naik ke atas secara tidak normal, yang diikuti naiknya Xie-darah; Chi dan Xie-darah yang naik ke atas secara tidak normal itu dapat menimbulkan perdarahan di bagian atas tubuh, seperti muntah darah, epistaksis, dan perdarahan di otak. Apabila Chi dari Kan-hati menindas Pi-limpa, maka emosi marah juga bisa menimbulkan diare yang disertai dengan perasaan kembung dan sakit pada daerah perut bagian atas.


2. Gembira: Emosi gembira dapat mengendurkan Chi. Gembira merupakan emosi yang dikeluarkan oleh Sin- Jantung. Dalam keadaan biasa, gembira dapat mengendurkan ketegangan, melancarkan peredaran Chi dan Xie-darah. Namun, rasa gembira yang berlebihan dapat mengakibatkan buyarnya Chi dari Sin-jantung, yang disertai hilangnya semangat dan perhatian. Bahkan pada kasus tertentu, Sin Chi yang buyar itu tidak dapat berkumpul kembali sehingga menimbulkan gejala palpitasi, tidak dapat tidur, bahkan dapat terjadi kelainan jiwa. Pada kasus tertentu, kegembiraan yang datang mendadak dan melampaui batas dapat mengakibatkan hilangnya Sin Chi sehingga dapat menyebabkan kematian mendadak65.


3. Sedih: Sedih merupakan emosi yang terkandung dalam Fei-paru-paru dan dapat mengurangi kekuatan Chi. Kesedihan yang melampaui batas dapat mengakibatkan depresi, hilang semangat dan mengurangi Fei Chi. Gejalanya, napas pendek, batuk kering, dada terasa penuh, juga mengakibatkan tubuh mudah terserang patogen luar, misalnya patogen angin, patogen panas, dan patogen dingin.


4. Kaget: Kaget yang datang mendadak dapat mengakibatkan fungsi Chi menjadi kacau, kemudian berkembang menjadi hilangnya keseimbangan antara Chi dan Xie-darah. Karena itu, Sin-jantung kehilangan pemasok Chi dan Xie-darah. Demikian juga Sen-jiwa kehilangan penunjangnya. Gejala yang timbul antara lain penderita merasa bingung, tidak tenang, bahkan pada keadaan yang parah dapat menyebabkan kelainan jiwa66.


5. Takut: Rasa takut dapat menyebabkan Chi turun. Apabila rasa takut menjadi berlebihan, maka menyebabkan Shen-ginjal tidak dapat mengendalikan air besar dan air kecil sehingga terjadi poliuri (sering kencing), inkontinensi (tidak dapat menahan air kencing), atau buang air besar yang tidak terkendalikan.


6. Berpikir: Berpikir merupakan aktivitas fungsional dari Sin-jantung. Namun, berpikir yang melampaui batas dapat mengganggu Pi Chi. Hal itu mengakibatkan peredaran Chi terhalang dan fungsi transportasi dan transformasi Pi-limpa tidak dapat berjalan dengan normal sehingga menimbulkan gejala dada terasa penuh, perut terasa kembung, tidak ada nafsu makan, dan diare.


7. Kuatir : Kekuatiran yang terlalu lama dapat mengakibatkan terhalangnya Chi, terutama Chi dari Kan-hati. Karena Kan-hati berfungsi sebagai pelancar, maka kalau Kan Chi terhalang, hal itu menyebabkan gangguan fungsi Pi-limpa, sehingga timbul gejala sakit hipokondrium, tidak nafsu makan, dan perut kembung. Kekuatiran yang berkepanjangan dapat mengakibatkan Api dari Sin-jantung terlalu membara sehingga timbul gejala tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, dan banyak curiga.


PERKEMBANGAN EMOSI PADA MASA BAYI
*EMOSI PRIMER.
3 bulan : senang, sedih, jijik
2-6 bulan : marah
6 bulan pertama: terkejut, tertarik
6-8 :takut yang mencapai puncaknya pada usia 18 bulan.


*EMOSI YANG DISADARI
1,5-2 tahun: empati, cemburu, bingung
2,5 tahun: bangga, malu, bersalah


CARA UMUM UNTUK MERANGSANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
1. Tenangkan anak, terutama saat ia marah atau tidak senang, dengan memeluk hangat, lembut tetapi erat, intonasi yang ritmis dan kontak mata yang hangat. Jangan tegang atau kuatir karena hal tersebut akan dirasakan oiehnya dan semakin membuatnya tidak tenang.
2. Cari cara interaksi yang bisa memancing keterlibatan; ekspresi wajah, bunyi, sentuhan, dll. Perhatikan profil sensoriknya.
3. Cari berbagai pendekatan, eksplorasilah bersama-sama sampai menemukan cara mana yang paling disukainya.
4. 'Bacalah' dan berespon terhadap sinyal emosi anak, ada saat ia membutuhkan kedekatan namun ada juga saat ia ingin menjadi lebih asertif dan mandiri. Ikuti apa yang diinginkannya, jangan memaksakan 'agenda' kita.
5. Tunjukkan kegembiraan, antusiasme dan gairah dalam berinteraksi
6. Doronglah anak untuk melangkah ke tahap perkembangan berikutnya;
mengambil inisiatif, memecahkan masalah, bermain pura-pura, membahasakan emosi, menghadapi realitas dan bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya (konsekuen)
7. Jangan terlalu/kurang menstimulasi dan memancing interaksi
8. Jangan terlalu mengontrolnya, ikuti pola dan keinginan anak
9. Jangan terlalu konkrit dalam bermain padahal ia sudah beralih ke tahap yang lebih abstrak, ikuti pola berpikir dan imajinasinya.
10. Jangan menghindari area emosi yang tidak disukainya, supaya anak belajar juga menghadapinya


*PERAN EMOSI DALAM PROSES BERPIKIR
•mengarahkan aksi dan tingkah laku
•memungkinkan mengontrol tingkah laku
•memberi arti terhadap pengalaman
•menyimpan, mengorganisasi dan mengingat kembali pengalaman
•menggagas pengalaman baru
•memecahkan masalah
•berpikir kreatif, selektif, logis, tidak idiosinkretik (aneh)
•memahami kalimat lisan maupun tulisan ('rasa' bahasa)
•memahami konsep kuantitas, waktu, ruang, sebab-akibat yang bersifat 'relatif
•membentuk konsep diri, pengertian atas diri (dengan membandingkan
•perasaan dengan situasi yang dialaminya)
•memisahkan realitas dan fantasi
•mengendalikan tingkatan perkembangan emosi, sosial dan intelektual

Teletubbies Vs Franklin


TELETUBBIES VS FRANKLIN


  Siapa sih yang tidak mengenal tokoh boneka teletubbies??? teletubbies (Television in the tummy of the babies)yang dalam bahasa indonesianya diartikan sebagai televisi di perut para bocah adalah film yang menampilkan empat tokoh boneka gendut (tubby) dan lucu bernama Tinky-Winky (berwarna ungu), Dipsy (hijau), Laa-Laa (kuning), dan Poo(merah). Di kepala empat sekawan itu ada antena, yang menandakan bahwa televisi memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi anak-anak. Rumahnya berupa lapangan golf yang hijau dan sejuk, disebut Teletubbyland. Di situ ada kincir angin, televisi, kelinci, pancuran air, yang selalu disinari matahari berwajah bayi imut-imut.
Film rekaan Anne Woods dan Andrew Davenport yang pertama kali muncul di Inggris tahun 1995 ini tak sekadar nongol di televisi. Pernik-perniknya juga membanjir di toko mainan, toko buku, mal, pasar, sampai perempatan lampu merah. Bentuknya bisa komik, kartu, boneka, VCD, gantungan kunci, stiker, sikat gigi, tempat nasi, handuk, pigura, dan berbagai asesoris peralatan sekolah. Bahkan kini telah terbit majalah teletubbies. Pendeknya, sang idola itu bisa menyapa anak-anak di mana saja, kapan saja. Tak mengherankan bila anak-anak begitu
akrab.

Kenalkah dengan Franklin???????? pernahkah anda membaca bukunya?????? franklin adalah seekor penyu yang baik hati. dalam cerita ini lebih banyak menggunakan berbagai jenis hewan seperti kura-kura atau penyu, rusa, burung hantu, dan lain sebagainya.








Data umum dari kedua media

 TELETUBBIES
*Data Umum :

Jenis : film
Judul : Teletubbies
Durasi : 1 jam, 10 menit
Tanggal : 1 mei 2003


* Penyampaian content: Boneka seukuran manusia bercampur dengan manusia


*Content atau isi cerita Didalam film menceritakan berbagai macam aktivitas aktivitas yang sering dilakukan anak, hal – hal yang terlihat pada film ini yaitu anak menyikat gigi, seorang anak yang mencuci piring, terlihat anak-anak yang akan berangkat kesekolah, terlihat juga sekelompok anak-anak yang pergi berpetualang, terlihat juga para teletubbies membuat pudding, dan terakhir terlihat 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang akan tidur bersama.


*Tujuan/materi yang ingin disampaikan/ pelajaran yang bisa diambil Dalam terdapat berbagai macam tujuan, diantaranya:



1. Mengajarkan pada anak untuk rajin menyikat gigi
2. Mengajarkan pada anak untuk membantu orangtua dalam seperti mencuci piring
3. Mengarkan pada anak untuk rajin kesekolah
4. Ingin menyampaikan pada anak bahwa bertemanlah dengan cara yang baik.
5. Mengarkan pada  anak-anak untuk menggunakan pakaian yang seharusnya ketika tidur, Misalnya piyama.


*Sasaran pembaca atau sasaran penonton :
1. Film ini cocok untuk anak yang berusia 2 tahun keatas hal ini karena anak usia ini sudah mulai bisa mempresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, bayangan dan gambar-gambar.

2.Film ini juga cocok untuk laki-laki maupun perempuan


*Pengemasan media (kelebihan dan kelemahan) :
1. Banyak memberikan pesan yang mudah dimengerti oleh anak

2. Film ini sangat menarik bagi anak-anak, dimana Anak-anak cenderung menyukai warna-warna.

3. Film ini memiliki kelemahan, yaitu ada satu hal yang agaknya sulit dikenali anak-anak pada umumnya, yakni jenis kelaminnya. Sebab, kostumnya sama, aktivitasnya pun tak berbeda.

4.  film ini untuk anak yang kebih besar mungkin akankebosanan.  Buku ini sangat menarik untuk anak-anak karena telah sesuai dengan tujuannya yaitu mengajarkan pada anak tentang cara bersosialisasi dan menghadapi teman baru.


5.  untuk anak yang kebih besar akan membosankan


*Teori yang relevan Film ini terkait dengan teori piaget, khususnya anak yang sedang dalam tahap praoperasional diman pada tahap ini anak sudah mulai menggunakan gambaran-gambaran mental untuk memahami dunia. Pemikiran-pemikiran simbolik, yang direfleksikan dalam penggunaan kata-kata dan gambar-gambar mulai digunakan dalam penggambaran mental, yang melampaui hubungan informasi sensorik denagn tindakan fisik. (piaget, dalam dalam santrok 2007)
 
FRANKLIN
  *Data Umum:
Jenis : buku

Judul : faranklin ( teman baru franklin)
15 halaman, tahun 1997


*Penyampaian content: Full warna

*Content atau isi cerita:
Didalam buku franklin ini, menceritakan tentang franklin yang mendapatkan teman baru, yang bertubuh besar jauh lebih besar darinya.pada awalnya franklin sangat takut dengan teman barunya tersebut, namun pada akirnya mereka berdua bersahabat.


*Tujuan/materi yang ingin disampaikan/ pelajaran yang bisa diambil:
Dalam buku franklin yang berjudul teman baru ini, penulis ingin menyampaikan pada anak bahwa:

1. janganlah melihat teman dari bentuk fisiknya saja.
2. penulis ingin mengajarkan kepada anak untuk bekerja sama dengan teman, secara baik.
3.Mengajark kepada anak untuk saling berbagi.

*Sasaran pembaca atau sasaran penonton:
 Buku ini cocok untuk anak prasekolah. Dan buku ini juga Lebih cocok untuk anak laki-laki karena banyak terkandung permaianan yang seharusnya dilakukan anak laki=laki


*Pengemasan media (kelebihan dan kelemahan):

1. Buku ini sangat menarik untuk anak-anak karena telah sesuai dengan tujuannya yaitu mengajarkan pada anak tentang cara bersosialisasi dan menghadapi teman baru.



2. untuk anak yang kebih besar akan membosankan

 
*Teori yang relevan:
Pada buku franklin, saya menggunakan teori Erikson inisiatif Vs rasa bersalah dimana tahap ini adalah tahap ketiga ari erikson yang mengatakan bahwa pada tahap ini, terjadi selama tahun prasekolah. Begitu anak prasekolah memasuki dunia sosial yang lebih luas, mereka akan menghadapi lebih banyak tanntangan.

( Erikson, dalam santrok 2007)

Analisi dari kedua media TELETUBBIES VS FRANKLIN


Film teletubbies memang sangat menarik bagi anak-anak yang pada dasarnya telah mengenal warna, namun untuk menangkap informasi dari penyajian film tersebut blum bisa ditangkap anak-anak usia 3 tahun kebawah. Namun film ini memiliki beberapa kelemahan dimana film ini tidak sama sekali melakukan pengenalan gender. menurut salah seorang anak,” poo adalah perempuan karena bajunya merah” sedanhgkan anak lain mengataka tingkiwingkilah yang perempuan karena bajunya ungu, sedangkan anak yang menganggap bahwa justru lala lah yang perempuan karena namanya Lala. Seperti yang kita ketahui, ketidak jelasan identitas berbahaya bagi perkembangan anak. Namun apa yang disajikan dalam film ini juga banyak memberikan pesan-pesan positif bagi anak-anak yang menontonnya, seperti halnya menyikat gigi, berangkat kesekolah, mengggunakan piyama ketika tidur, bersosialisasi dengan baik. Adupun dengan buku franklin yang juga tidak kalah menariknya dari teletubbies, cerita ini melibatkan berbagai macam jenis hewan, dan tokoh merupakan tujuan dari franklin edisi (teman baru franklin), selain itu buku ini juga mengajarkan pada anak untuk saling berbagi dengan temannya dan bekerja sama dengan baik. Namun buku ini dapat memungkinkan terjadi kebosanan apabila dibaca oleh anak yang sudah agak besar. Buku ini juga baik dibaca oleh anak yang telah duduk dibangku sekolah baik TK maupun SD hal ini karena didalm cerita ini lebih focus terhadap lingkuangan sekolah.

My opinion/conclusion

Saya lebih menyukai cerita teletubbies, hal ini karena teletubbies penyajiannya dalam bentuk film yang lebih nyata dan lebih bayak menyampaikan pesan-pesan kepada anak, serta aktivitas teletubbies yang sangat menarik anak-anak. Sedangkan franklin penyajiannya melalui buku bacaan yang pesannya ditampilkan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Namun saran saya kepada orangtua, untuk anak yang usianya diatas 3 tahun, gunakanlah teletubbies sebagai media anak, namun untuk anak yang dibawah usia 3 tahun, gunaklah franklin, hal ini karena ditakukan akan terjadi kekeliruan gender. dimana anak usia dibawah 3 tahun akan menyebabkan anak tak bisa membedakan mana laki-laki mana perempuan.